PDG.PARIAMAN, METRO – Masyarakat Padang Sago dan VII Koto mengharapkan Pemkab Padangpariaman segera membangun jembatan Lubuak Napa, yang sempat ambruk akibat hantaman gelombang air bah beberapa waktu lalu. Tokoh masyarakat VII Koto Lamo, Bagindo Sahar, kemarin, yang juga Penasehat Komunitas Indonesia anti narkoba Provinsi Sumbar berharap agar Pemkab Padangpariaman secepatnya merealisasikan pembangunan jembatan di kawasan itu. Karena keberadaannya sangat fital artinya dalam menunjang transfortasi masyarakat. Baik yang akan menuju ibu kecamatan Padang Sago atau ke Pariaman maupun sebaliknya.
“Selain itu akibat belum dibangunnya jembatan Lubuak Napa tersebut, maka akses guru-guru dan pelajar yang akan menuju sekolah mereka di SMAN I Padang Sago yang terletak tidak jauh dari lokasi jembatan rusak tersebut,” ujar Bagindo Sahar saat mengunjungi lokasi jembatan Lubuak Napa Sabtu kemarin. Saat itu turut didampingi sejumlah tokoh masyarakat VII Koto lainnya.
Ikut hadir dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Piaman, H Wiztian Yoetri, yang saat ini juga tercatat sebagai caleg DPRD Sumbar dari Partai PAN untuk wilayah Padangpariaman dan Kota Pariaman Dalam kesempatan itu, Wiztian tampak banyak menerima masukan dan harapan dari tokoh masyarakat VII Koto, terkait kondisi kerusakan jembatan di kawasan itu. Seperti diakui Bagindo Sahar, jembatan
“Karena jika jembatan ini tidak sesegeranya dibangun kembali, maka tentunya dampaknya akan sangat buruk terhadap kelangsungan ekonomi l masyarakat, di daerah ini. Lagipun jembatan ini juga banyak dimanfaatkan oleh para pegawai atau pelajar yang akan menuju ke tempat tugas masing-masing. Termasuk diantaranya para pegawai yang bekerja di Kota Pariaman,” tegas Bagindo Sahar.
Bagindo Sahar menambahkan, untuk bisa memulihkan sementara kelancaran transfortasi di kawasan itu sebelumnya dengan inisiatif warga di daerah itu telah membangun jembatan darurat. Hanya saja lanjutnya, hal itu hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja. “Jadi kalau hal itu dibiarkan berlarut-larut maka bisa saja kondisi jembatan darurat itu juga bisa membahayakan pengendara yang melewatinya. Karena kan jembatan darurat itu dibangun di atas puing reruntuhan jembatan sebelumnya,” terangnya.
Sementara itu, menanggapi berbagai masukan dan harapan tokoh masyarakat VII Koto Lamo tersebut, Wiztian menyebutkan, pihaknya jelas ikut mendorong agar jajaran Pemkab Padangpariaman segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen di kawasan itu. Karena bagaimanapun dampaknya tidak hanya bisa menunjang kelancaran hubungan transfortasi masyarakat, namun juga bisa menunjang dan mendorong perputaran roda ekonomi masyarakat.
“Karena seperti diketahui jembatan itukan selama ini tidak hanya banyak dimanfaatkan oleh para pegawai atau pelajar saja, namun juga banyak dimanfaatkan para petani untuk mengangkut hasil pertaniannya ke luar daerah. Baik itu memasarkannya ke Kota Pariaman atau ke sejumlah pasar tradisional lainnya yang ada di sekitar Kecamatan VII Koto Lamo,” bebernya.
“Untuk iotu tentunya kita sangat mendorong agar pihak terkait di lingkungan Pemkab Padangpariaman bisa merespoon secepatnya harapan dari masyarakat di daerah ini. Karena hal itu sangat berkaitan dengan kepentingan keseharian mereka,” ujarnya. (efa)