LIMAPULUH KOTA, METRO–Sampah selalu menjadi momok yang menakutkan dan dianggap tidak punya nilai ekonomi. Tetapi, tidak demikian dengan Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, yang berhasil menyulap sampah plastik menjadi Paving Block deÂngan kualitas tinggi bernilai ekonomis.
Wali Nagari Taram, Nanang Anwar, menyebut produksi pengolahan sampah plastik menjadi Paving Block sudah berjalan selama dua tahun. Bermula dari kekhawatiran dengan persoalan sampah yang cukup baÂnyak di Nagari Taram. Mulai dari sampah rumah tangga, pasar termasuk objekwisata Kapalo Banda.
“Sedikitnya ada sekitar 900 kilogram sampah sehari di Nagari Taram. Karena, selain sampah rumah tangga kita juga ada pasar dan objekwisata Kapalo Banda. Dari situ kita lihat perlu ada upaya pengelolaan sampah, sehingga kita buat pengolahan sampah bernilai ekoÂnomi dengan menjadikan sampah plastik Paving Block,” ungkap Wali Nagari, Rabu (21/5) di sela-sela melihat pembuatan Paving Block di Taram.
Dia menyebut, dengan adanya produksi pengolahan sampah plastik menjadi Paving Block, Nagari Taram sudah bisa mengolah sampah secara mandiri daniliki nilai ekonomi. “Disamping bisa mengolah sampah secara mandiri juga bernilai ekonomi dan membuka lapangan kerja,” ungkap Wali Nagari.
Pihaknya kini terus mensosialisasikan hasil produksi Paving Block kepada masyarakat Nagari dan juga melalui laman media sosial Nagari. “Kita tahun ini konsen mensoÂsialisasikan Paving Block ini kepada masyarakat kita dan juga melalui media sosial yang ada,” ucapÂnya.
Salah seorang peÂngeÂlola usaha Paving Block di Nagari Taram, RamaÂdhan, menyebut mengambil sampah di Nagari Taram untuk diolah menjadi PaÂving Block. Dan dari sampah plastik yang ada, pihaknya bisa memproduksi sebanyak 150 buah PaÂving Block setiap hari.




















