“Di tengah dunia yang makin kompleks—dari krisis iklim hingga ketegangan geopolitik—Indonesia memilih untuk tidak hanya menjadi penonton. PLTU Ombilin sebagai bagian dari sistem ketenagalistrikan nasional harus terus menjadi pilar kemandirian energi yang adil dan merata,” ujar Andi Setiawan mengutip isi amanat menteri.
Lebih lanjut dikatakan, upacara ini menekankan pentingnya keberanian menolak ketergantungan, memperkuat kemandirian energi, serta mengupayakan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan transisi yang tengah dijalankan PLTU Ombilin melalui program co-firing, yaitu penggunaan biomassa untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit berbasis batubara,” ujarnya.
“Sebagai salah satu pembangkit di Sumatra Barat yang terus berevolusi dengan semangat baru, PLTU Ombilin menunjukkan bahwa kebangkitan nasional tidak selalu harus dalam bentuk besar, namun bisa dimulai dari langkah-langkah nyata di sektor energi yang menyentuh langsung kehidupan rakyat,” timpalnya. (pin)




















