Sebagai pusat pertumbuhan dengan Nagari/Desa berbasis kemajuan yang mandiri dan berdaya saing, sekaligus untuk meningkatkan kemandirian ekonomi desa/nagari berbasis potensi lokal, maka diperlukan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin penerima bansos melalui penyaluran akses bantuan permodalan dan penguatan kapasitas manajemen untuk 250 KK, tahun 2026 atau 2027.
Kemudian perlunya pembinaan dan pengembangan usaha industri dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi yang berdaya saing untuk 20 IKM, Tahun 2026 atau 2027, agar terwujudnya pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, berdaya saing.
”Pariaman sebagai kota tujuan wisata, perlu adanya peningkatan daya saing pariwisata dan akselerasi ekonomi kreatif untuk UMKM, seperti perlunya pembangunan fasilitas pendukung pasar rakyat pariaman di tahun 2026 atau 2027, Pembangunan Museum Bahari KRI Teluk Bone dan Pembangunan Dermaga Pulau Angso Duo di tahun 2026 atau 2027,” tandas Mulyadi.
Mulyadi berharap, 25 usulan proyek strategis yang disampaikan langsung kepada Gubernur dan pejabat terkait bisa menjadi pertimbangan untuk disahkan. Diakhir pemaparan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara yang ditandatangani oleh Wawako Pariaman Mulyadi dan Anggota DPRD Provinsi Sumbar Dapil 2 Siti Azziati Azis yang disaksikan oleh Gubernur Sumbar dan Kepala Bappeda Sumbar. Paparan dari Mulyadi tersebut mendapat tanggapan positif dari Gubernur Sumbar Mahyeldi dan pejabat terkait, serta menjadi prioritas untuk dilaksanakan, yang disesuaikan dengan pagu anggaran yang ada di Provinsi Sumatera Barat. (efa)




















