“Melalui kolaborasi dengan dunia industri, Pemerintah Indonesia mendorong terbukanya lebih banyak program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk dalam penguasaan kecerdasan artifisial, pengelolaan data, dan keterampilan digital praktis,” terang Fadly Amran saat membacakan sambutan tersebut.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, akan segera diresmikan Al Centre of Excellence di Papua, hasil kolaborasi antara Pemerintah dan Industri. Ini diharapkan menjadi sarana untuk membangun kesiapan tenaga kerja lokal dalam menghadapi transformasi digital.
Di saat yang sama, Pemerintah juga memperkuat fondasi perlindungan sosial di ruang digital. Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.
Wali Kota Fadly Amran menutup pembacaan sambutan dengan menegaskan bahwa seluruh langkah tersebut bermuara pada satu tujuan besar: membangun masa depan yang lebih maju dan berpihak pada rakyat.
Pemerintah menetapkan Asta Cita—delapan misi besar pembangunan nasional—sebagai kompas utama kebangkitan bangsa. “Marilah kita jaga semangat kebangkitan ini, seperti akar pohon yang menembus tanah: perlahan, tak selalu terlihat, tapi kokoh menopang kehidupan,” pungkasnya. (brm)




















