Menurutnya, kebangkitan menjadi ikhtiar untuk terus hidup dan menghadapi tantangan zaman yang jauh lebih kompleks. Mulai dari disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi, pergerakan peradaban yang tak lagi dibatasi jarak. Melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan.
Pada titik inilah Indonesia dengan berada pada posisi yang bergerak pada pembangunan yang tak hanya terfokus pada pertumbuhan ekonomi, melainkan juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata.
“Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat,” tegasnya.
Pemerintahan berfokus pada kesejahteraan sosial, kesehatan, ekonomi dan pengembangan manusia. Karena sejatinya kebangkitan yang besar itu justru dibangun dari pondasi yang sederhana.
“Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat,” tutupnya. (ped/rel)




















