Karena itu, sebagian pihak menyarankan Chelsea untuk mengejar striker yang lebih matang secara kualitas dan pengalaman. Nama Victor Osimhen dari Napoli sempat masuk radar. Meski harganya juga tinggi, Osimhen dinilai lebih siap untuk langsung jadi tumpuan lini depan.
Tapi peluang Chelsea mendapatkan Sesko bisa membesar mengingat RB Leipzig gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Mereka finis di posisi ketujuh Bundesliga, dan itu membuat klub kemungkinan besar akan menjual pemain untuk menyeimbangkan neraca keuangan.
Dengan posisi Leipzig yang sedang tertekan, Chelsea dan Liverpool punya kesempatan menegosiasikan harga lebih rendah dari banderol awal. Tapi siapa yang lebih meyakinkan Sesko secara proyek dan peluang bermain akan menjadi faktor krusial.
Liverpool sendiri tengah bersiap menghadapi era baru usai kepergian Jurgen Klopp. Pelatih anyar yang masuk nanti kemungkinan besar akan membawa filosofi berbeda, dan perekrutan striker muda bisa menjadi bagian dari proyek jangka panjang. Ini membuat Chelsea tak bisa bersantai dalam perburuan Sesko.
Di tengah dinamika ini, satu hal yang pasti: Chelsea butuh sosok baru di lini depan. Enzo Maresca, yang dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktik modern, akan membutuhkan striker yang cocok dengan gaya mainnya. Sesko memang belum teruji penuh, tapi ia menawarkan paket lengkap yang bisa diasah.
Namun, dengan tekanan untuk segera meraih hasil musim depan, apakah Chelsea akan berani ambil risiko lagi? Atau justru memilih jalan aman dengan mendatangkan striker yang sudah jadi? Semua akan tergantung pada hasil laga kontra Nottingham Forest. Jika tiket Liga Champions aman, maka proyek-proyek besar di bursa transfer bisa segera dimulai—termasuk kemungkinan mendatangkan Benjamin Sesko ke Stamford Bridge. (jpg)




















