Kemarin, sejumlah petugas dari Inafis Polda Sumbar memasuki area pabrik di kawasan By Pass tersebut untuk melakukan pemeriksaan awal. Termasuk juga memasang garis polisi untuk olah TKP.
“Tim Inafis Polda Sumbar melakukan olah TKP untuk mendalami penyebab kebakaran. Ada dari Polda dan Polres,” ujar Kompol Robby Setiadi Purba.
Robby mengatakan kepolisian juga telah mensterilkan area lokasi kebakaran. “Hari ini kami memastikan pascakebakaran TKP benar-benar steril dan kami pastikan lagi tidak ada pihak-pihak tak berkepentingan memasuki TKP,” katanya.
Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan sumber api hingga menyebabkan kebakaran dua gudang yang berisikan karet mentah tersebut. Robby memastikan perkembangan penyelidikan akan segera disampaikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, namun ia tidak merinci.
“Sudah kami pulbaket untuk dimintai keterangan, sudah dipanggil oleh Polresta Padang. Sementara sumber api masih dalam penyelidikan,” pungkas kapolsek.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Budi Payan, Minggu (18/5) malam. Kebakaran tidak kunjung padam, bahkan api yang sudah padam dapat menyala lagi.
Budi menyebut, tumpukan karet yang terbakar sangat tebal dan tinggi. Api yang sudah padam, kata Budi, bisa hidup lagi.
“Kalau karet ini, setelah padam, bisa berkobar lagi. Itu yang banyak terjadi sejak tadi. Setelah kita padamkan, ternyata nyala lagi,” ujarnya.
Tidak tersedianya air juga menjadi persoalan dalam proses pemadaman api. Hal ini karena di lokasi tidak ada hydrant. “Kendala kita, ini adalah karet dengan tumpukan yang sangat banyak sekali. Di lokasi ini juga tidak ada hydrant, sehingga mobil harus bolak balik,” ucapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sudah lebih dari 20 unit mobil pemadam diturunkan. “Dari Kota Padang ada 10 unit, kabupaten kota ada 9 unit, ditambah dengan instansi lagi. Lebih dari 20-an unit,” imbuhnya. (rom)




















