Proyek perbaikan ini merupakan bagian dari program prioritas infrastruktur Pemprov Sumbar tahun 2025, yang menargetkan peningkatan konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan daerah berbasis potensi lokal. Warga berharap proyek ini berjalan lancar hingga selesai, agar bisa dinikmati seluruh pengguna jalan dengan aman dan nyaman.
“Semoga tidak cuma awalnya saja bagus, tapi sampai akhir juga maksimal. Ini harapan besar bagi kami,” ujar seorang pengendara motor yang turut menyaksikan proses pengecoran.
Kini, masyarakat Lareh Sago Halaban dan sekitarnya hanya tinggal menunggu hasil akhir dari proyek yang sudah lama dinantikan ini, jalan mulus yang aman dilalui, dan tak lagi menyimpan “seribu lubang”.
Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf, menjelaskan bahwa perbaikan ruas jalan Payakumbuh–Sitangkai (P.044) menjadi salah satu prioritas strategis Pemprov Sumbar dalam meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi.
“Ruas jalan yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar ini mengalami kerusakan cukup parah, terutama di wilayah Kecamatan Lareh Sago Halaban, Nagari Labuh Gunung, berupa lubang dan genangan air,” terang Era Sukma.
Ia menambahkan, Pemprov Sumbar melalui Dinas BMCKTR telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,3 miliar dari APBD Provinsi tahun 2025 untuk menangani ruas jalan sepanjang 1,3 km. Perbaikan dilakukan dengan metode konstruksi rigid pavement dan ditargetkan selesai pada September 2025. “Perbaikan ruas jalan Payakumbuh–Sitangkai ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Sumbar dalam membangun infrastruktur yang andal. Ini untuk memperkuat aksesibilitas, memperlancar arus transportasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar,” tutup Era Sukma. (uus)
















