Sinergi antara perantau dan ranah adalah kekuatan besar yang dapat menggerakkan perubahan, mempercepat pembangunan, dan menumbuhkan semangat cinta kampung halaman. Pemerintah Kota Solok sangat menyadari bahwa pembangunan daerah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak termasuk organisasi masyarakat seperti Solok Saiyo Sakato.
“Kami membuka pintu seluas-luasnya untuk bekerja sama, berdiskusi, dan berkolaborasi. Kami percaya bahwa perantau bukan hanya “orang yang jauh”, tapi adalah mitra strategis dalam pembangunan. Dalam hal ini, kami mengharapkan masukan, gagasan, bahkan kritik yang konstruktif demi kemajuan Kota Solok yang kita cintai bersama,” ucap wawako.
Wawako juga mengajak S3 untuk ikut serta dalam mempromosikan potensi daerah, mulai dari produk UMKM, seni budaya, hingga potensi pariwisata. Ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk mengangkat marwah Kota Solok, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Kota Solok saat ini terus bergerak menuju visi besar kita: “Solok Kota Berjuara” Berkah, Maju dan Sejahtera. Kami terus berupaya membenahi infrastruktur, meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat perekonomian rakyat, serta membangun masyarakat yang berdaya dan berbudaya,” tambah Suryadi.
“Kami butuh dukungan semua elemen, termasuk keluarga besar masyarakat Solok di perantauan. Mari kita jaga kekompakan, hindari perpecahan, dan perkuat persatuan. Jadikan S3 sebagai wadah yang inklusif, merangkul semua kalangan, dan bergerak demi kemajuan bersama,” tutupnya. (vko)




















