“Pemanfaatan lingkungan sekitar perlu digalakkan, salah satunya melalui edukasi dari penyuluh pertanian. Dengan menanam tanaman lokal, keluarga bisa tercukupi kebutuhan gizinya. Hal ini penting agar tidak ada lagi anak yang mengalami stunting atau kekurangan gizi,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua I TP-PKK Kota Padang, Ny. Sri Hayati Maigus Nasir, menyampaikan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024, prevalensi balita stunting secara nasional berada di angka 19,8 persen.
“Adapun prevalensi stunting di Kota Padang pada tahun 2024 adalah 17,29 persen. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, target nasional adalah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen,”jelasnya.
Menurutnya, percepatan penurunan stunting dapat dilakukan dengan mengatasi kekurangan zat gizi pada ibu hamil dan balita, salah satunya melalui konsumsi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
“Konsumsi makanan B2SA didasarkan pada prinsip ‘Isi Piringku’, yakni sepertiga untuk makanan pokok, sepertiga sayur, dan sepertiga lagi untuk protein serta buah. Pengenalan pola makan sehat ini harus dilakukan sejak dini agar menjadi kebiasaan yang tertanam pada anak-anak,” tambahnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Alfiadi, menyampaikan bahwa lomba ini mengusung tema ‘Makan Siang Bekal Anak Sekolah yang sesuai dengan B2SA’.
“Kegiatan ini sejalan dengan program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang yakni. Selain itu juga dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden RI yang menaruh perhatian penting pada percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga seluruh anak Indonesia mendapatkan asupan makanan bergizi,” jelas Alfiadi. (brm)




















