“Sejak soft launching program ini, kita sudah menyiapkan kurang lebih 20 titik kumpul bagi pelajar yang ingin menaiki angkot menuju sekolahnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Arkes Refahus.
Selain titik kumpul ini, kata Arkes, para pelajar juga bisa menunggu angkot di depan halaman rumahnya terdekat sesuai dengan rute yang dilalui angkot.
“Selain titik kumpul, angkutan ini juga menaikkan anak-anak sekolah di jalan dan di 18 halte yang ada di Padangpanjang. Jadi para pelajar tidak harus ke titik kumpul apabila rumahnya dilalui rute angkot. Tunggu saja di tepi jalan, namun jika tidak, tentu mereka pergi ke 20 titik kumpul yang ada,” sampainya.
Para pelajar juga tidak perlu bingung untuk angkutan gratis ini, karena setiap angkot dilengkapi dengan stiker yang berisi kode kendaraan dan tujuan untuk memudahkan identifikasi dan pengawasan.
“Setiap angkot juga tidak hanya sekali saja beroperasi. Mereka akan mengulang rute yang sama paling banyak tiga kali, sampai pukul 07.00 WIB,” katanya.
Pendapatan Supir Bertambah
Terkait pelayanan angkutan gratis bagi pelajar di Kota Padangpanjang tersebut, cukup menuai tanggapan positif dari masyarakat khususnya supir. Salah seorang pengemudi angkot, Azwar memiliki rute Simpang SMK N 1 menuju SMKN 2 dan MAN 1 Padangpanjang, menilai program angkot gratis cukup membantu perekonomian masyarakat. Pasalnya, anak-anak gratis pergi sekolah, sementara supir mendapatkan tambahan pendapatan.
“Kami menyambut baik program ini, karena melihat kondisi ekonomi kita saat ini sudah mulai surut. Apalagi kami sopir angkot yang hanya mengharapkan penumpang dihari pasar biasanya,” kata Azwar.
Azwar pensiunan PNS itu, lebih lanjut mengatakan, sejak adanya angkutan gratis ini, ekonominya sangat terbantu. Dulu dirinya berpenghasilan satu sehari Rp80 ribu, Rp40 ribu setoran angkot dan Rp40 buat dirinya.
“Cuma Rp40 ribu yang saya bawa pulang. Namun, setelah adanya program ini ekonomi kami sangat terbantu. Kami mengucapkan terima kasih pada Pemko Padangpanjang yang telah mengoperasikan angkutan gratis bagi pelajar ini. Semoga ini terus berlanjut,” ujarnya.
Sementara itu Firdaus, sopir rute Ekor Lubuk ke SMAN 1 dan sekitarnya juga bersyukur dengan kehadiran program ini. Ia merasa sangat terbantu, seperti halnya para orang tua pelajar dan para sopir angkot lainnya.
Total armada ada 44 unit. Menurutnya, kalau satu angkot satu sopir, berarti sudah 44 orang terbantu dengan program ini. “Program seperti inilah yang kami tunggu-tunggu. Akhirnya kami dapatkan program yang pro rakyat ini,” katanya. (rmd)




















