Tak hanya itu, Tim juga telah turun lapangan terhadap kasus yang memiliki faktor determinan rumah tidak layak sebanyak 14 kasus dan 24 kasus dengan sanitasi tidak memadai, dengan melibatkan Dinas PUPR, PKP, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, dan Dinas Sosial untuk menekan faktor risiko yang menjadi pemicu stunting. “Kami berharap ada perubahan nyata terhadap faktor risiko dari masing-masing kasus tersebut, kemudian dapat diintervensi lebih lanjut oleh OPD pengampu sesuai bidangnya,” tegasnya
Ia juga menyampaikan salah satu intervensi yang dilaksanakan Kota Payakumbuh adalah program GENTING (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting). Program ini merupakan bentuk gotong royong lintas sektor untuk membantu keluarga berisiko stunting melalui konsep orang tua asuh. “GENTING adalah gerakan kepedulian dari berbagai pihak — pemerintah, BUMN/BUMD, swasta, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan media. Bantuan yang diberikan bisa berupa nutrisi maupun non-nutrisi dengan target sebanyak 752 orang,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Ia mengimbau seluruh peserta dan elemen masyarakat untuk ikut serta menjadi orang tua asuh bagi keluarga yang mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak mereka. Ia menegaskan bahwa upaya penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama demi mewujudkan generasi Kota Payakumbuh yang sehat, cerdas, dan unggul. “Mari kita bergandengan tangan membantu keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka. Satu langkah kecil kita hari ini, akan berdampak besar bagi masa depan generasi kita,” pungkasnya. Kegiatan ini turut di hadiri Asiten I Dafrul Pasi, OPD terkait, Kepala Puskesmas, Penyuluh KB, Camat dan Lurah se-Kota Payakumbuh. (uus)




















