Disebutkannya, membaca nyaring punya banyak keunggulan, terutama dalam konteks pendidikan dan pengembangan keterampilan, yakni meningkatkan ketrampilan berbicara dan memperkaya kosakata.
Penyaji materi lain, Jumita Rahmi menambahkan, selain meningkatkan ketrampilan berbicara dan memperkaya kosakata, juga melatih konsentrasi, meningkatkan pemahaman bacaan dan membangun kepercayaan diri.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sawahlunto Jon Hendri menyampaikan, peserta bimbingan teknis ini diharapkan bisa menjadi duta membaca nyaring. “Meski sekarang kita sudah berada di era digital, membaca buku masih tetap menjadi pilihan banyak orang. Begitu pula dengan membaca nyaring, semakin melatih kita konsentrasi dan fokus, baik bagi pembaca maupun pendengar,” sebut Jon Hendri.(pin/rel)




















