Namun, pelaku marah dan tidak terima diberitahu keberadaannya. Alhasil, terjadilah cekcok mulut antara ayah dan anak tirinya.
“Di situ terjadi cekcok mulut. Dari keterangan saksi, pelaku tidak terima diberitahu berada di rumah yang dia ditempatinya. Cekcok mulut, kemudian pelaku marah dan memukul korban sampai mengakibatkan awalnya korban pingsan,” ungkapnya.
Pelaku Kabur
Usai pingsan dianiaya, korban sempat dilarikan ke Puskesmas. Malangnya, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
“Saat ini pelaku melarikan diri dan sudah dilakukan pengejaran. Mudah-mudahan segera pelaku dapat ditangkap. Kalau bisa, pelaku segera menyerahkan diri,” katanya.
Purwanto menjelaskan, selama ini korban tinggal bersama ayah kandungnya di Kabupaten Solok. Korban juga menempuh pendidikan yang kini telah SMA. Sedangkan kedua orang tua kandungnya telah bercerai.
“Korban selama ini tinggal bersama ayah kandungnya. Baru-baru ini ke Dharmasraya. Dari setelah kejadian sampai saat ini kami masih di lapangan untuk memburu pelaku. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak main hakim sendiri. Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sesuai hukum yang berlaku,” tegas dia.
Histeris Minta Tolong
Detik-detik aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anak tirinya ini sempat direkam. Namun secara visual tidak jelas karena situasi di lokasi yang sangat gelap.
Namun dari percakapan terdengar suara diduga angel. Ia saat itu berhadapan dengan pelaku.
“Kenapa saya pula yang membayar utang,” begitu terdengar suara dari korban yang telah diartikan dalam bahasa Indonesia.
Setelah itu, langsung terjadi penganiayaan. Tidak jelas tindakan seperti apa yang dilakukan pelaku kepada korban. Orang di sekitar, termasuk si penagih utang berteriak minta tolong. (cr1)
















