Selain tim SAR, warga setempat juga telah melakukan upaya pencarian secara mandiri sebelum kedatangan tim penyelamat. Menurut keterangan Mukri, titik terakhir korban terlihat adalah saat buaya menarik tubuh Depi ke dalam air, tak lama setelah mereka mulai menyeberangi kanal.
Hingga saat ini, keberadaan korban Depi Pahrizi belum berhasil ditemukan. Operasi pencarian terus dilakukan secara intensif dan diperluas dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Cuaca yang mendukung dan kondisi air yang relatif tenang menjadi faktor pendukung dalam proses evakuasi. Pihak Basarnas juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar kanal yang berpotensi menjadi habitat buaya.
Camat Koto Balingka, Makmur, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Ya, memang ada laporan warga diterkam buaya. Tapi untuk kronologis detailnya, saya mendapat info dari Camat Lembah Melintang,” ujarnya.
Peristiwa ini menambah panjang daftar serangan buaya di wilayah tersebut.
Sebelumnya, pada 26 April 2025, Sukriadi (56), warga Ujung Gading, juga diterkam buaya di aliran Sungai Batang Rosak, Jorong Sikabau. Setelah lima hari pencarian, hanya potongan kaki korban yang berhasil ditemukan sekitar 2,3 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Barat, melalui Kabid Pencegahaan dan Kesiapsiagaan Bencana, Zulkarnain menyebutkan, telah menerima laporan kejadian warga yang diterkam buaya di Ujung Gading tersebut.
“Sekarang tim kami sekarang sedang bergerak ke lokasi pencarian, doakan ya pencarian selamat dan korban ditemukan,” kata Zulkarnain. (end)













