Wako Fadly Amran juga menekankan pentingnya kepengurusan masjid yang melibatkan lintas generasi.
“Agar program digitalisasi berjalan efektif, pengurus harus bisa menjembatani kebutuhan umat, dari kalangan tua hingga muda. Surau adalah tempat pendidikan karakter dan budaya Minangkabau yang harus hidup kembali,” ungkapnya.
Ketua DMI Kota Padang sekaligus Wakil Wali Kota, Maigus Nasir menyebut bahwa Smart Surau adalah solusi untuk membangun masyarakat religius dan tangguh di tengah arus globalisasi.
“Yang lebih menakutkan dari megathrust adalah jika masyarakat tak lagi mengerti agama. Maka masjid harus hidup, aktif, dan menghidupkan,” ujarnya.
Musda yang mengusung tema “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid Menuju Smart Surau” ini turut dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Edi Oktaviandy, Kabag Kesra Jasman, Camat dan Lurah se-Kota Padang, unsur Forkopimda, serta perwakilan pengurus masjid dan mushalla dari seluruh kecamatan di Padang. (ren)




















