Ia menambahkan bahwa sejak Januari hingga 10 Mei 2025, sudah 12 individu bunga rafflesia mekar di Batang Palupuh. Meski angka ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 25 bunga, antusiasme pengunjung tetap tinggi.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra, menyampaikan bahwa Batang Palupuh merupakan lokasi penting bagi konservasi bunga rafflesia di Sumbar.
“Hampir setiap bulan bunga rafflesia mekar di Batang Palupuh, baik di kawasan cagar alam, hutan lindung, maupun di sekitar kebun masyarakat,” jelas Ade.
Cagar Alam Batang Palupuh sendiri memiliki luas 3,4 hektare dan telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi sejak tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Selain Rafflesia arnoldii, kawasan ini juga menjadi habitat bunga langka lainnya seperti Rhizanthes lowii.
Di Kabupaten Agam, bunga rafflesia ditemukan tersebar di 18 kecamatan, termasuk Palembayan, Tanjungraya, Palupuh, Baso, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Malalak, dan Matur. (pry)




















