Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan menegaskan pentingnya pengawasan terhadap peredaran obat-obatan di wilayah Sumatera Barat. “Ke depannya, kami berencana membentuk tim koordinasi yang melibatkan Polda, BPOM, dan tenaga kesehatan guna memperkuat pengawasan. Kami juga akan melakukan pelacakan terhadap seluruh apotek yang tersebar di Sumatera Barat, menyusul temuan BPOM terkait peredaran obat tanpa resep dokter serta minuman beralkohol yang tidak sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Prof. Apt. Fatma Sri Wahyuni, Ph.D., yang sekaligus juga mewakili Kolegium Farmasi menyampaikan harapan agar para apoteker yang baru dilantik dapat mendukung program prioritas nasional, termasuk program Apotek Desa yang dicanangkan oleh Presiden. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan inovasi berkelanjutan guna mewujudkan pelayanan kefarmasian yang merata, berkualitas, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Wakil Rektor III juga menyampaikan apresiasi yang mendalam terkait peran serta dan pengorbanan para orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Lulusan apoteker Unand, menurutnya, adalah insan-insan yang siap mengabdi dengan sepenuh hati, menjunjung tinggi integritas, serta profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
Sumpah apoteker ini menjadi tanda awal dimulainya perjalanan pengabdian baru para apoteker muda yang siap berkarya dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara. (brm/rel)




















