Sementara, menurut pengakuan paman korban, Alfiandri (54), yang juga pemilik rumah, menyebut saat kejadian dirinya tengah duduk sambil minum kopi usai pulang kerja. Ia belum sempat tidur ketika suara dentuman keras terdengar. “Saya lagi duduk di ruang tengah, tiba-tiba terdengar dentuman keras. Ternyata mobil sudah menabrak rumah,” kata Alfiandri
Menurutnya, truk tersebut lebih dulu menabrak pembatas jalan dan pohon sebelum akhirnya menghantam rumah yang ditempatinya bersama keluarga.
“Truk itu menabrak dari depan rumah, langsung menghantam ruang tamu sampai menembus kamar,” ujarnya.
Dua korban yang tertidur di dalam kamar menjadi korban tewas akibat insiden ini. Mereka adalah Harpen Masegaf (5) dan adiknya, Kalia Blisa (3). “Ibu dari korban mengalami luka cukup serius, kakinya patah dan perutnya memar,” tambah Alfiandri
Alfiandri juga menyebut pascakecelakaan, truk belum dievakuasi karena pihak keluarga masih dalam masa berduka dan belum ada kesepakatan terkait ganti rugi dengan perusahaan pemilik truk.
“Pihak perusahaan sudah datang menemui kami dan menyatakan belasungkawa. Mereka juga menyatakan akan menanggung biaya pemakaman serta pengobatan ibu dan kakak korban yang juga terluka,” ungkap Alfiandri, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, muatan CPO dari dalam truk telah dipindahkan sejak Rabu malam untuk menghindari tumpahan yang dapat merusak bagian rumah.
Perusahaan pemilik truk CPO yang menabrak rumah warga hingga menewaskan dua anak di Padang menyatakan kesediaan menanggung seluruh biaya pemakaman kedua korban serta pengobatan ibu dan kakak korban yang selamat. (brm)




















