Nilai rata-rata rating dari lawan-lawannya sejak babak 1-8 juga lebih tinggi dari Amgalan. Dengan demikian, Shafira unggul nilai tie break atas Amgalan dengan 2218 berbanding 2208. Hanya terpaut 10 poin.
Dalam keterangan resmi PB Percasi, keberhasilan ini membuat Shafira menjadi pecatur Indonesia keempat yang pernah lolos ke Piala Dunia Catur, setelah Grand Master (GM) Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, dan Grand Master Wanita (GMW) Medina Warda Aulia.
Selain berhak atas trofi dan hadiah uang sebesar USD 1.500 serta tiket lolos ke Piala Dunia Catur 2025, Shafira yang merupakan pemain non-unggulan di ajang ini juga sukses menaikkan elo ratingnya secara signifikan. Dari sebelumnya 1983, kini naik tajam menjadi 2378.
Sayangnya, hasil apik Shafira tak mampu diikuti oleh lima pecatur Indonesia lain. Mereka gagal menembus posisi tiga besar.
IM Yoseph Theolifus Taher yang sampai babak ke-8 harus puas menempati urutan 12 dengan 5,5 poin.
Kemudian IM Nayaka Budhidharma yang sempat tampil bagus di lima babak awal kategori Open harus finis di urutan 16 dengan 5 poin. Lalu, ada GM Novendra Priasmoro tercecer di urutan 19 dengan 5 poin, disusul FM Satria Duta Cahaya di urutan 22 dengan 5 poin. Serta WIM Laysa Latifah yang bertanding di kategori putri bersama Shafira menempati urutan 7 dengan 6,5 poin. (jpg)




















