Selain itu, peran guru juga diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban, guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid, Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.
“Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, duniausaha, dan media massa,” imbuhnya.
Perubahan kurikuler dan pendidikan karakter akan diterapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Secara kurikuler, akan menerapkan Pembelajaran Mendalam (deep learning), pemberlakuan Test Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran Koding, dan Kecerdasan Artifisial (AI).
Kemudian dalam pembentukan karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter pada tingkat pendidikan Taman Kanak- kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak.
Diakhir kegiatan, pemerintah mengapresiasi guru dan tenaga kependidikan yang telah berkontribusi dan membawa harum nama kabupaten, baik tingkat provinsi dan nasional. Diantaranya Nur Utami, sebagai peserta terfavorit Jambore GTK Hebat Tingkat Nasional Kategori Kepala SD Hebat Dedikatif dalam rangka HGN Tahun 2024 lalu.(ped/rel)




















