Ia menegaskan tim investigasi yang dibentuk sedang berproses mengumpulkan semua keterangan dan bukti termasuk jika adanya kelalaian dari petugas Lapas menimbulkan keracunan
“Kita berkoordinasi dengan kepolisian dan keluarga WBP serta telah melaporkan ke Dirjen pusat. Apabila ada unsur kelalaian akan diproses sesuai ketentuan,” katanya.
Sebanyak 23 WBP dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (30/4) akibat kejadian ini. Satu orang meninggal dunia di RSUD Bukittinggi, 22 orang dirawat di RSAM dengan dua antaranya dalam kondisi kritis.
“WBP yang meninggal dunia sudah diserahkan ke keluarga dan langsung dimakamkan. Pihak keluarga menerima dengan ikhlas meninggalnya WBP ini,” kata Marselina.
Menurutnya, belum diketahui persis kapan WBP mengoplos dan mengonsumsi miras itu. Terkait adanya dugaan pesta dengan iringan musik di dalam Lapas sebelum kejadian, pihak Lapas juga membantah.
“Semua hasil akan disampaikan kembali setelah proses investigasi selesai dilaksanakan. Kami minta semua pihak untuk bersabar,” kata Marselina.
Polisi Mulai Penyelidikan
Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus dugaan keracunan puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi.
“Saya telah memerintahkan Kapolres Bukittinggi untuk diteliti dan dikaji kasus keracunan narapidana di Lapas Kelas IIA Bukittinggi,” kata Irjen Pol Gatot kepada wartawan, Kamis (1/5).
Untuk itu, Irjen Pol Gatot telah menginstruksikan agar Kapolres Bukittinggi segera mencari tahu penyebab kasus dugaan keracunan massal yang menewaskan satu warga binaan. Ia pun meminta masyarakat untuk bersabar mengingat penyelidikan kasus dugaan keracunan warga binaan tersebut membutuhkan waktu.
“Penyelidikan butuh waktu yang cukup, jangan sampai nanti kita salah memberikan informasi. Masyarakat diminta bersabar menunggu hasilnya,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan serta mengamankan beberapa barang bukti.
“Kami sudah lakukan langkah awal, hasilnya belum bisa dipastikan. Kami amankan sisa wadah kemasan tempat mengaduk (mengoplos) miras. Beberapa WBP juga belum sepenuhnya bisa dimintai keterangan,” kata Yessi. (pry)













