Komoditas lain seperti alpukat juga mengalami surplus hingga 1.682 ton, kelapa sebesar 308 ton, dan kakao mencapai 216 ton meskipun produksinya menurun akibat konversi lahan dan usia tanaman yang menua. Namun demikian, Elzadaswarman juga mencatat kekurangan produksi pada komoditas cabai, yang hanya mencapai 974 ton dibandingkan kebutuhan sebesar 1.129 ton. “Melalui forum dialog ini, mari kita identifikasi peluang kerja sama, khususnya untuk memperluas pasar hasil bumi Payakumbuh bersama mitra dari Malaysia,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan dari perusahaan SWASTIKHAA Sdn. Bhd., Datuk Rajasekharan Ramasamy, menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kemitraan dalam ekspor berbagai komoditas unggulan Payakumbuh. “Kami mencoba menjajaki hasil bumi Payakumbuh, terutama kelapa yang akan diekspor ke Malaysia, pinang ke India, serta alpukat dan kopi. Kami berharap kerja sama ini dapat terwujud,” ungkapnya. Pemerintah Kota Payakumbuh menegaskan komitmennya untuk terus membuka peluang kerja sama yang dapat meningkatkan sektor ekonomi lokal, terutama melalui ekspor hasil pertanian unggulan. (uus)




















