Ia juga menambahkan bahwa delapan ekor harimau sumatera yang ada di TMSBK kini telah masuk dalam daftar Genetic Species Management Project (GSMP), sebuah inisiatif global untuk menjaga keberlangsungan spesies langka melalui kerja sama antar lembaga konservasi.
Wali Kota Ramlan menyampaikan bahwa kelahiran Banun Kinantan adalah momentum untuk membawa TMSBK ke level yang lebih tinggi.
“TMSBK akan terus kami kembangkan sebagai kebun binatang yang ramah bagi satwa dan pengunjung. Sejak 2018, kami telah membangun aviary terbesar di Asia Tenggara dan kandang harimau berkaca. Pengembangan akan berlanjut ke depan,” jelas Ramlan.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemko Bukittinggi tengah mengajukan alih status TMSBK menjadi BUMD, yang telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Keuangan.
“Dengan menjadi BUMD, TMSBK dapat dikelola secara profesional oleh orang-orang yang kompeten, sehingga potensi ekonominya juga dapat dikembangkan,” tutup Wako Ramlan. (pry)




















