Melalui program “Agam Sejahtera”, geopark didorong sebagai basis pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mencakup wisata edukasi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan nagari wisata.
Berbagai langkah konkret telah dilakukan, di antaranya penyusunan Masterplan Geopark (2020), dokumentasi warisan geologi, pemasangan papan informasi geosite, pelatihan bagi kelompok sadar wisata dan wirausaha muda, serta fasilitasi pengelolaan destinasi berbasis desa.
Lebih dari itu, Geopark Ngarai Sianok-Maninjau juga aktif mendukung program “Kampus Merdeka” dengan menjalin kolaborasi riset, pendidikan, dan konservasi berbasis komunitas.
“Geopark Ngarai Sianok-Maninjau adalah simbol harmoni antara manusia, budaya, dan alam. Dengan sinergi kuat dari semua pihak, kami optimis geopark ini akan segera diakui UNESCO,” tegas Edi Busti di akhir presentasinya.
Dengan semangat “Masyarakat Berdaya, Budaya Terpelihara, Alam Terjaga, Pariwisata Berjaya”, Kabupaten Agam berharap geopark kebanggaan ini dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. (pry)




















