Menurut data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPP&PA), telah terdapat sebanyak 686 keluarga berisiko stunting yang perlu diberikan pendampingan.
Pendampingan ini pun bisa dilakukan dengan dua bentuk, yakni dalam bentuk pemberian nutrisi maupun dengan pemberian edukasi. Karena pada dasarnya, stunting ini tidak hanya disebabkan karena nutrisi anak yang kurang namun juga karena rendahnya pengetahuan orang tua mengenai pola asuh anak.
Upaya lainnya juga dilakukan oleh beberapa dinas terkait. Mulai dari pemeriksaan dan pendampingan langsung dari Dinas Kesehatan, penyediaan makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan. Juga terdapat beberapa langkah lainnya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Dinas Sosial-PMD, dan Dinas Komunikasi dan Informatika sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk terus menekan prevalensi stunting di Solok Selatan.
Juga terdapat beberapa langkah lainnya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Dinas Sosial-PMD, dan Dinas Komunikasi dan Informatika sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk terus menekan prevalensi stunting di Solok Selatan. Dengan berbagai upaya yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir, menurut data dari Survei Kesehatan Indonesia yang dirilis pada 2024, tingkat prevalensi stunting di Solok Selatan ada di angka 14,7%. Angka ini diharapkan terus mengalami penurunan seiring dengan terus dilakukannya berbagai upaya oleh pemerintah bersama dengan elemen lainnya. (ped/rel)
