“Tantangan penyelenggaraan pemerintahan semakin kompleks. Oleh karena itu, perlu penguatan sinergi, peningkatan kapasitas aparatur, serta tata kelola yang efisien agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” tegasnya.
Beberapa sektor strategis yang menjadi perhatian dalam sinergi pembangunan nasional antara lain: swasembada pangan dan energi, pengelolaan sumber daya air, reformasi birokrasi, kewirausahaan, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan.
Hari Otonomi Daerah ke-29 juga dijadikan refleksi untuk mengoptimalkan pelayanan publik yang adaptif, responsif, dan berkelanjutan. Pemerintah daerah diharapkan mampu menjadi motor perubahan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata.
Upacara ini turut dihadiri oleh Forkopimda Bukittinggi, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Pj Sekretaris Daerah, para asisten, kepala OPD, camat, hingga lurah di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi. (pry)
