Dikesempatan itu, Kapolrestabes Makasar Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, penanganan permasalahan hukum di wilayahnya ditanggani secara humanis dan terukur.
“Menyambut May Day, penanggananya tiap-tiap daerah itu berbeda. Sebelum May Day di kota Makasar biasanya, personil diturun tiga hari sebelum hari H, maka dari itu kami lakukan pendekatan terhadap kelompok buruh dan kelompok masyarakat yang menyikapi hal tersebut,” ujarnya.
Ia pun menyebutkan untuk tawuran dikota Makasar hanya masalah-masalah yang sifatnya lokal sehingga mereka ekspos ke medsos sehingga memicu timbulnya tawuran, adapun langkah petugas yaitu melakukan edukasi dan melakukan patroli di waktu rawan terjadinya tindak pidana. (ant)




















