Selain itu, kuota UTBK-SNBT juga dikatakan lebih besar dibanding kuota SNBP maupun seleksi mandiri yang disenggarakan usai SNBT rampung. Kuota Seleksi Mandiri ditetapkan sebesar 185.952 kuota.
“Artinya, kalau selama ini ada keluhan mandiri sengaja dibuat lebih besar (daya tampungnya, red) itu tidak benar. Karena mandiri jauh dibawah SNBP apalagi SNBT,” sambungnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, UTBK tahun 2025 hanya digelar sebanyak 1 gelombang dengan 20 sesi reguler (sesi 1–sesi 20) dan 3 sesi tambahan (sesi 21–sesi 23) yang hanya dilaksanakan di beberapa Pusat UTBK. Setiap harinya, UTBK-SNBT diadakan dalam 2 sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Dengan demikian, UTBK-SNBT 2025 akan berakhir sampai dengan 5 Mei 2025.
Eduart menegaskan, segala kesiapan UTBK telah dilakukan panitia SNPMB dan seluruh mitra perguruan tinggi negeri dalam menyelenggarakan UTBK-SNBT tahun 2025. Penggunaan sistem teknologi canggih pun dilakukan guna menjamin transparansi dan keamanan selama ujian berlangsung. Panitia SNPMB juga menerapkan sistem pengawasan dan keamanan digital guna meminimalisir potensi kecurangan.
Sebagaimana tahun sebelumnya, UTBK-SNBT 2025 diselenggarakan guna mengukur kemampuan dasar dan nalar peserta melalui soal Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Penalaran Matematika. Hasil seleksi dari UTBK-SNBT 2025 akan diumumkan pada tanggal 28 Mei 2025, pukul 15.00 WIB.
Nantinya, nilai UTBK-SNBT ini juga dapat digunakan pada Seleksi Mandiri. Yang mana sistemnya tergantung dari masing-masing perguruan tinggi.(jpc)












