“Kita akan alokasikan sekitar 2.000 hektare untuk program optimalisasi lahan di Agam. Harapannya, indeks pertanaman di wilayah ini bisa naik dari IP 2 menjadi IP 3,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa jika terdapat kendala dalam pengelolaan lahan, hal tersebut akan segera dikoordinasikan, termasuk penyediaan fasilitas irigasi yang nantinya dapat dilanjutkan ke Ditjen Sumber Daya Air (SDA) di Kementerian Pekerjaan Umum.
Pertemuan ini menjadi bagian dari langkah sinergis antara pemerintah daerah dan pusat dalam menjawab tantangan ketahanan pangan melalui pengelolaan lahan dan air yang lebih efektif dan berkelanjutan. (pry)




















