Ia menyebut, Kabupaten Agam memiliki banyak masjid dan musala, namun tantangan sebenarnya adalah bagaimana menghidupkan tempat ibadah tersebut dengan kegiatan keagamaan yang bermanfaat dan berkesinambungan.
“Kehadiran para santri ini diharapkan menjadi warna baru dalam kehidupan bermasyarakat, serta mampu memberikan kesan positif dan kebermanfaatan bagi warga,” ujar Iqbal.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak pesantren karena telah memilih dan menetapkan Kabupaten Agam, khususnya Kecamatan Tanjung Raya, sebagai lokasi pelaksanaan program ini.
Menurutnya, hal ini sangat sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten Agam, yakni Bangkik dari Surau, sebuah gerakan membangun kembali peran rumah ibadah sebagai pusat pembinaan karakter, spiritualitas, dan kegiatan sosial masyarakat.
“Saya yakin para santri ini telah dibekali dengan ilmu yang mumpuni, dan kini saatnya mengaplikasikan nilai-nilai tersebut di tengah masyarakat. Mari kita bantu dan dukung anak-anak kita dalam menjalankan tugas pengabdian ini,” tambahnya.
Ia juga berpesan kepada para santri untuk meluruskan niat, menjaga integritas, serta senantiasa menjaga nama baik pondok dan pribadi. (pry)




















