ADINEGORO, METRO – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyindir hasil survei Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang hanya naik 4 persen dalam kurun 6 bulan. BPN Prabowo-Sandi balik menyindir TKN.
“Kalau memang bilang kita masih stuck, kenapa harus kalap? Kalapnya apa? Pertama, mereka membangun narasi dan opini bahwa di belakang Prabowo ada Islam HTI dan islam radikal,” kata juru bicara BPN, Andre Rosiade, Kamis (4/4).
Selain menyinggung soal isu HTI yang dinilai diembuskan TKN, calon anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 itu menyebut kampanye paslon 02 selalu ramai. Ia membandingkan kampanye Jokowi-Ma’ruf perlu memobilisasi massa. Bahkan, sudah menurunkan artis terkenal pun, kampanye tetap sepi.
“Kalau survei kami stuck hanya 4 persen dan Pak Jokowi menang berselisih 20 persen, nggak mungkin dong, kampanye kami jauh lebih meriah dan ramai. Lalu yang di sebelah yang katanya 28 persen naiknya kok sepi? Padahal sudah dimobilisasi, kalau kami nggak perlu mobilisasi,” ujar Wasekjen DPP Partai Gerindra ini.
Menurut Andre yang lahir dan besar di Kota Padang ini, masyarakat saat ini sudah bosan dibohongi. Dia yakin masyarakat akan memilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Hal itu terlihat dengan semakin ramainya kampanye Prabowo-Sandi. Bahkan dari survei-survei yang digelar di media sosial (medsos), pasangan 02 selalu unggul.
“Sudahlah, rakyat Indonesia nggak mau dikadalin lagi. Rakyat Indonesia nggak mau janji manis lagi. Rakyat ingin ganti Presiden, rakyat ingin perubahan, rakyat ingin hidup dengan adil dan makmur bersama Prabowo-Sandi,” ucap ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre mengajak masyarakat untuk memilih dengan pilihan sendiri. “Jangan takut dengan gangguan dari luar yang mengancam, jika ada aparat yang mengancam, itu sebuah kesalahan. Jangan takut intimidasi karena kita ingin Indonesia adil makmur ke depan,” kata alumni SMAN 2 Padang ini.
Dan Andre yang juga jurkamnas Sumbar, Banten dan Jawa Tengah ini juga mengajak aparat pemerintah termasuk kepolisian agar bertindak netral melalui lantunan paduan suara yang dipimpinnya.
“Kami ingin semua aparat netral, semua BUMD netral, semua ASN netral. Biarkanlah kita pilih Presiden sesuai hati kita masing-masing,” kata Andre saat berkampanye mendampingi Capres Prabowo di Padang, Selasa (2/4).
Sebelumnya, TKN Jokowi-Ma’ruf Amin menyindir hasil survei elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang disebut hanya naik 4 persen selama 6 bulan. Padahal, kata TKN, segala cara sudah dilakukan oleh kubu 02.
“Kalau kita lihat dari seluruh tren termasuk dari survei Kompas, dengan hoaks dan fitnah selama 6 bulan mereka hanya mampu naik 4 persen. Dan semua cara sudah dilakukan,” kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto usai deklarasi eksponen HMI di Rumah Aspirasi TKN, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (3/4). (zek)