Aurelien Tchouameni dinilai belum mampu menjadi gelandang jangkar yang solid, sementara Eduardo Camavinga masih terlalu mentah untuk menggantikan peran Kroos. Bahkan Jude Bellingham, yang diberi kebebasan bermain, tidak cukup membantu secara defensif.
Hasilnya? Arsenal dengan mudah mendominasi lini tengah dan memborong lima gol dalam dua leg. Madrid terlihat seperti tim tanpa ide, hanya mengandalkan umpan-umpan percuma tanpa eksekusi tajam.
Florentino Perez sekarang berada di bawah tekanan besar untuk segera menemukan solusi. Madrid membutuhkan gelandang berkualitas dunia yang bisa mengembalikan kendali permainan mereka—entah melalui transfer atau peningkatan pemain muda.
Tanpa perbaikan di lini tengah, sulit bagi Madrid untuk kembali bersaing di puncak Eropa. Kekalahan dari Arsenal mungkin hanya awal dari masalah lebih besar jika Perez tidak segera bertindak.
Pertanyaannya sekarang: Siapakah yang bisa mengisi ruang kosong yang ditinggalkan Kroos? Jika tidak dijawab segera, musim-musim sulit mungkin masih menanti Los Blancos. (*/ren)




















