Dengan inovasi yang dihadirkan, Fauzi berharap peran penting media dalam menyosialisasikan layanan digital yang efisien dan ramah pengguna.
“Lewat kolaborasi dengan media, kami berharap masyarakat semakin memahami manfaat, hak dan kewajiban dalam program JKN-KIS, sekaligus memanfaatkan layanan digital yang telah tersedia,” harapnya.
Kepala RS Bunda Padang, dr Hergawati, MM yang hadir dalam kegiatan tersebut, turut membagikan pengalaman penerapan sistem antrean online di rumah sakit yang dipimpinnya. Menurutnya, antrean online memberi dampak signifikan terhadap efisiensi layanan.
“Dengan kemudahan layanan antrean online yang tersedia di Mobile JKN, antrean tidak lagi menumpuk. Pasien bisa datang sesuai waktu yang ditetapkan dan langsung bertemu dokter. Antrean online sangat efektif untuk pasien, tidak perlu lagi membuang-buang waktu untuk antri,” jelasnya.
Keaktifan Peserta Program JKN-KIS
Fauzi juga menegaskan, keberhasilan Program JKN-KIS membutuhkan gotong royong seluruh pihak. Ia menyebut, cakupan kepesertaan JKN di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah mencapai 95,81 persen per 1 April 2025, namun tingkat keaktifan peserta baru berada di angka 74,27 persen.
“Artinya, masih ada sekitar 1,49 juta penduduk Sumbar yang belum aktif. Ini menjadi fokus kami bersama mitra, termasuk media,” tambahnya.(fan)


















