Cristiano Ronaldo memuji pelatih Zinedine Zidane. Menurut Ronaldo, Zidane tahu bagaimana bekerja dengan cerdas.
Zidane telah kembali melatih Real Madrid setelah akhir musim lalu melepas jabatannya. Di masa kembalinya itu, Zidane memetik dua kemenangan dari dua laga yang dilalui bersama Los Blancos.
Pelatih 46 tahun itu punya jasa yang besar untuk Madrid. Zidane mempersembahkan tiga trofi Liga Champions, satu trofi LaLiga, Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub.
Ronaldo dua setengah musim dilatih Zidane sebelum hengkang ke Juventus. Ronaldo kerap dirotasi untuk menjaga kebugaran. ”Saya pikir Zidane tahu bagaimana menangani tim dengan cara yang cerdas,” kata Ronaldo.
”Itu bukan situasi yang mudah karena semua pemain mau sering-sering bermain, tetapi dia tahu bagaimana bekerja dengan cerdas dan dia berhasil melibatkan semua tim,” tegasnya.
Sementara itu, Zinedine Zidane mengakui ada pembicaraan tentang perubahan skuat Real Madrid ke depannya. Tapi dia tak mau berbicara terlalu jauh demi menghormati para pemain.
Madrid tengah menatap sembilan laga terakhir di musim ini. Praktis sudah tak ada lagi gelar yang dikejar Los Blancos di sisa-sisa musim ini.
Pembicaraan yang menyelimuti Madrid saat ini justru tentang restrukturisasi skuat. Ada sejumlah pemain yang kabarnya takkan dipertahankan, salah satu yang paling kencang rumornya adalah Gareth Bale.
Zidane memastikan sudah ada pembicaraan di dalam klub terkait perubahan untuk musim depan. Tapi dia tak mau bicara soal bersih-bersih skuat saat ini. ”Ada banyak hal yang kami bicarakan soal perubahan tahun depan, tapi Anda harus menghormati semua pemain yang ada di sini,” ujarnya.
”Bicara soal bersih-bersih tampak tidak sopan. Kami akan melakukan perubahan, tapi ini bukan waktu yang pas untuk membicarakannya. Kita akan punya waktu untuk mendiskusikannya lagi nanti,” imbuh pria Prancis ini.
Madrid saat ini tinggal bertarung di LaLiga karena sudah tersingkir di Copa del Rey dan Liga Champions. Menempati urutan tiga dengan 57 poin, Los Merengues sudah tertinggal 12 poin dari Barcelona di puncak klasemen.
Zidane mengakui hal tersulit yang harus dia lakukan sebagai pelatih adalah memilih salah satu pemain dan mengabaikan pemain lainnya. Dia berusaha bertindak seadil mungkin, tetapi keadilan merupakan hal yang sulit dalam tim sepak bola.
Zidane baru saja dipercaya menangani kembali Real Madrid jelang akhir musim 2018/19 ini. Dia diminta membangkitkan mentalitas dan performa skuat Madrid di sisa musim ini sekaligus menilai kekuatan skuat untuk melakukan perubahan mulai musim depan.
Madrid tampil begitu buruk musim ini. Jawara Eropa ini tidak berdaya di tiga kompetisi, musim ini harus segera diakhiri dan membangun kembali mulai musim depan. Saat itulah tugas Zidane sebenarnya dimulai.
Bagi Zidane, mengatakan secara langsung pada pemain bahwa mereka sudah tidak dibutuhkan adalah tugas yang paling sulit. Biar begitu, dia tetap akan bersikap sama seperti yang dia lakukan dalam beberapa musim bersama Madrid: bertindak sejujur mungkin.
”Itulah kehidupan. Meski kami menjuarai tiga atau empat Liga Champions, ada beberapa pemain yang tidak bermain terlalu banyak, tetapi dalam skuat itulah yang selalu terjadi. Jika ada perubahan, saya harus memberi tahu pada pemain bahwa saya tidak membutuhkan dia,” tegas Zidane.
”Kita lihat saja akhir musim nanti dan saya akan jujur pada para pemain. Saya tidak akan mengubah cara hidup saya.” (*/ren)