“Namun seiring massifnya upaya pemberantasan, pencegahan dan pelibatan aktif tokoh masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba lewat Gerakan Subuh Berjamaah (GSB), angka penyalahgunaan Narkoba Sumbar kini sudah sudah turun ke posisi 15 tingkat Nasional versi Badan Narkotika Nasional (BNN),” tambah dia.
Menurut Irjen Pol Gatot Suryanta, polisi memang bisa saja menyeret para pelaku penyalahgunaan narkoba ke penjara. Namun langkah itu, tentu tidak akan menyelesaikan masalah selama akar masalah seperti rendahnya ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya tidak benar-benar bisa diselesaikan secara menyeluruh.
“Untuk itu, Polda Sumbar dan juga Pemprov Sumbar, saat ini telah bersepakat untuk memperkuat peranan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di Nagari untuk membina dan menyelamatkan anak kemenakan. Ujung tombak penuntasan penyakit masyarakat ini adalah Nagari. Nagari akan menjadi garda terdepan untuk menuntaskan berbagai penyakit masyarakat. Termasuk narkoba maupun LGBT,” kata dia.
Irjen Pol Gatot mengatakan, Polda dan seluruh jajaran bakal all out untuk membuat masyarakat Sumbar merasa aman dan nyaman. Termasuk dalam upaya pemberantasan judi online hingga aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang telah sangat merusak mental masyarakat maupun lingkungan hidup.
“Dalam hal penindakan PETI, saya sudah perintahkan seluruh Kapolres dan jajaran serta Dirkrimsu untuk memetakan seluruh Wilayah Tambang Rakyat (WTR) potensial di Kabupaten/Kota. Melalui perantara Pemerintah provinsi, Polda Sumbar akan mengawal pengajuan WTR kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),” ungkapnya.
Tujuannya, kata Irjen Pol Gatot, agar tidak ada lagi tambang-tambang ilegal di Sumbar seingga nantinya akan bisa dipetakan mana yang boleh ditambang dan mana yang tidak. Masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup terhadap hasil pertambangan, bisa bekerja dengan aman, nyaman.
“Kalau nanti sudah jelas regulasinya tambang rakyat, masyarakat tidak kehilangan mata pencaharian. Kalau kita tindak semua, masyarakat tentu akan kehilangan pencarian, dampaknya juga ke kriminal lagi. Kalau masih ada yang menambang di luar lokasi tambang rakyat, itu nanti akan kita tindak tegas,” ujar dia.
Selain itu, kata Irjen Pol Gatot, pihaknya juga turut menyukseskan program Presiden Probowo yaitu ketahanan pangan, tiga juta rumah bersubsidi dan program makan bergizi gratis. Untuk saat ini, di Sumbar sudah memiliki 2450 hektare lahan yang ditanami jagung, kolam ikan, ternak ayam, dan kambing.
“Untuk program tiga juta rumah bersubsidi, kita sudah ingatkan agar tidak ada lagi pungutan dan pelayananya dipercepat. Sedangkan program makan bergizi gratis, kita sedang membangun dapur di Padang. Nantinya seluruh Polres akan membangun minimal satu dapur,” tutupnya. (rgr)
















