Terkait penurunan jumlah kendaraan yang tercatat masuk ke Sumbar ini, ia menduga hal ini bisa saja terjadi karena pemudik berangkat sebelum dimulainya operasi Ketupat Singgalang. Sehingga mobilitas perjalanan mereka tidak tercatat oleh petugas.
Kendati demikian, secara umum, ia menilai situasi arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini cukup lancar serta tidak ada titik-titik kemacetan yang terlalu parah meskipun memang ada beberapa titik-titik perlambatan di sejumlah lokasi.
“Kemacetan di Exit tol terjadi karena ujicoba tol. Ada kendaraan masyarakat yang dua kali memutar di bundaran Exit tol sehingga mengakibatkan kemacetan,” ucapnya.
Laka Lantas dan Korban Meninggal Meningkat
Kombes Pol Dwi mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas selama masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini mengalami peningkatan. Jumlah kejadian kecelakaan hingga H+14 libur lebaran idul fitri tahun 2025 mencapai 108 kasus, meningkat sebanyak 22 kejadian atau 20 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya berjumlah 86 kasus kecelakaan.
“Jumlah korban meninggal dunia juga mengalami kenaikan. Tahun ini tercatat 21 korban jiwa atau meningkat 8 orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 13 korban jiwa. Sementara itu, korban luka berat mengalami penurunan drastis dari 26 kasus pada 2024 menjadi hanya 12 kasus pada 2025,” kata Kombes Pol Dwi.
Kombes Pol Dwi Nur Setiawan mengungkapkan, kecelakaan lalu lintas pada musim libur lebaran tahun ini, didominasi oleh pengguna sepeda motor dengan korban jiwa paling banyak adalah masyatakat usia produktif
“Berdasarkan hasil pemantauan, mayoritas pelaku maupun korban kasus kecelakaan lalu lintas, adalah pengendara yang tidak mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat khususnya para orang tua agar tidak memberikan kunci kendaraan kepada anaknya yang belum memiliki SIM,” tutup dia. (rgr)
