Meski pembayaran tiket telah difasilitasi dengan sistem non-tunai menggunakan QRIS, sebagian besar pengunjung masih memilih menggunakan uang tunai. “Penggunaan QRIS baru sekitar 10 persen. Mayoritas pengunjung masih memilih bayar secara tunai,” jelas Silvirawane.
Kondisi ini menunjukkan bahwa perlu adanya edukasi lanjutan untuk mendorong penggunaan transaksi digital yang dinilai lebih praktis dan mempercepat proses antrean.
“Setiap Lebaran kami selalu ke sini. Anak-anak suka lihat binatang dan suasananya nyaman,” kata Jefri, wisatawan asal Pasaman yang datang bersama keluarganya.
Menanggapi tingginya angka kunjungan, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, turut melakukan peninjauan langsung ke TMSBK dan kawasan wisata Panorama Lobang Jepang. Ia memastikan pelayanan kepada wisatawan berjalan optimal, termasuk memeriksa sistem tiket dan kebersihan fasilitas umum seperti kamar mandi. (pry)















