Dengan demikian, seorang muslim yang benar-benar melaksanakan puasa, ia akan selalu berusaha mengembangkan simpati dan empati kepada sesama. Ia juga akan selalu menyebarkan kedamaian dan etika moral luhur yang lain. Jika ia bukan bagian dari mereka yang kelaparan, ia akan ikut ambil bagian untuk mencari jalan mengentaskan mereka yang kelaparan.
Namun, jika di antara umat Islam kebetulan bagian dari mereka yang sedang kekurangan, ia tidak akan pernah berputus asa. Namun, ia selalu yakin, pertolongan Allah pasti akan datang. Nilai pertolongan yang diberikan oleh seorang Muslim bukan pada besar kecilnya pertolongan, akan tetapi keikhlasan Kita memberikan pertolongan. Pertolongan yang diberikan kepada seseorang senantiasa harus dijaga agar orang yang dutolong tersebut tidak merasa dihina, direndahkan dan disakiti hatinya.
Dijelaskan bahwa bagi seorang mukmin yang suka menolong terhadap Mukmin lainnya, maka Allah SWT akan memberikan pertolongan kepadanya ketika ia membutuhkan. Sebaliknya, bila seorang Mukmin maka Allah SWT pun akan membiarkan bahkan tidak menyukai orang tersebut.
Saatnya umat, pejabat negara, kepala daerah untuk menjalankan nilai-nilai saling membantu, saling tolong menolong, langkah itu diajarkan Nabi Muhammad SAW dan diberikan pahala oleh Allah SWT disaat bulan Ramadhan ini Kita lakukan, mari bantu ummat dan masyarakat agar NKRI makin kuat. (*)
















