Pada festival kali ini, akan ada penampilan karya dari tradisi, pelajar, mahasiswa dan para seniman baik rupa, visual maupun kontemporer yang ada sekitar 14 slot.
Pekan Nan Tumpah tahun ini menurutnya akan diusahakan lebih inklusif lagi dengan rangkaian keberagaman yang selama ini menjadi konsentrasi Komunitas Seni Nan Tumpah.
Dijelaskannya, festival ini lahir pada tahun 2011 lalu, dari keinginannya bersama rekan-rekan seperjuangannya untuk membuat sebuah festival sendiri yang tidak di kekang oleh peraturan yang mengikat dari pihak luar.
Sejak berdirinya tahun 2011 lalu Komunitas Seni Nan Tumpah memiliki 80-an anggota dan tercatat menjadi salah satu komunitas Seni paling ramai di taman budaya untuk mengisi aktivitas disana.
“Dengan semakin ramainya anggota, menyebabkan tidak tertampungnya hasil karya-karya karena semuanya ingin tampil, maka dari itu kita bikin sebuah festival yang menampilkan seluruh pertunjukan yang ingin diakomodir teman-teman Nan Tumpah,” tutupnya. (brm)
















