AGAM, METRO – Masyarakat diminta jangan mengusik sekaligus mendekati buaya yang tengah bertelur. Seekor buaya muara (Crocodylus Porosus) bertelur dan mengeram di kawasan perkebunan milik warga Jorong Ujuang Labung, Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam telah menetas.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Agam Ade Putra, Rabu (3/4) mengatakan, telur menetas setelah 90 hari dieram induk buaya.
“Menetasnya pada hari Senin kemaren. Dari pantauan kami dilapangan, keseluruhan telur buaya telah menetas dengan ukuran berkisar 20 cm,” ujar Ade.
Dikatakan, pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah bayi buaya tersebut. Karena sang induk mengawal pergerakan bayi dengan sangat agresif. “Untuk memastikan bayi satwa dilindungi tersebut kembali ke rawa habitatnya semula yang berjarak 300 meter dari lokasi sarang, kami akan melakukan pemantauan secara ketat dan intensif untuk beberapa hari kedepan,” ulasnya.
Maka diharapkan kepada masarakat di sekitar buaya bertelur jangan mendekat apalagi mengusik keberadaan satwa yang dilindungi tersebut sedang mengeram. Karena, reptil yang tengah bertelur tersebut selalu agresif. Bahkan, jika ada yang mendekat selalu dikejarnya. Karena binatang ini selalu protektif terhadap telurnya. Ditemukanya, buaya bertelur ini pascapenyerangan buaya terhadap masyarakat, BKSDA Agam, Sumbar langsung melakukan pemantauan ke lokasi.
Untuk memastikan populasi buaya muara tersebut, BKSDA Agam bakal memasang kamera trap di lokasi yang berdasarkan pengamatan, diduga sarang buaya. Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak terlebih dahulu beraktifitas di lokasi sungai yang terindikasi buaya. Pasalnya, kondisi buaya, terutama di lokasi penyerangan masih sangat agresif. (pry)