PARIAMAN, METRO – Sekolah Sepak Bola Tabuik Pariaman (SSB TP) merupakan salah satunya SSB yang aktif di Kota Pariaman. Berdiri sejak November Tahun 2017, didirikan oleh Muslim yang merupakan pelatih di SSB Tabuik Pariaman tersebut.
Dulu bernama SSB Pariaman FC sekarang menjadi SSB Tabuik Pariaman. Sampai 2019 anggota yang terdaftar sebanyak 120 orang, rata-rata anak usia 8 s/d 16 tahun yang berasal dari berbagai daerah.
Ketua Umum SSB Tabuik Pariaman, Aznul Fajri ketika diwawancarai di lapangan sepakbola Kelurahan Ujung Batung Pariaman, menceritakan hal yang melatarbelakangi ia mempelopori sekolah non formal SSB TP ini, bermula dari keperihatinannya terhadap generasi muda zaman sekarang yang cendrung berperilaku negatif.
”Yang menjadi keperihatinan kami ialah melihat keadaan sosial anak zaman sekarang yang sibuk dengan gadget, pergaulan bebas serta pengaruh narkoba yang dapat merusak mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk mendidik anak agar berkarakter, berbudaya dan beradab maka perlu pendidikan sosial dan agamanya juga. “Kami tidak hanya melatih anak bermain sepakbola saja, tapi juga mendidik mereka untuk lebih dekat dengan kegiatan keagamaan seperti membaca alquran dan mendengarkan pengajian. Di samping itu, jika ada bakat lain yang dimiliki si anak seperti bakat seni dan keterampilan maka kami juga akan arahkan,” sambung dia.
Terkait pendanaan, kami tidak memungut biaya sepersenpun bagi anak yang ingin bergabung. Pengurus SSB TP berjuang seikhlasnya tanpa pamrih (non profit), hanya saja swadaya dari walimurid untuk biaya latihan harian berupa snack.
Kemudian perekrutan pelatih, sejak berdirinya lembaga ini tahun 2017 bahkan sebelum saya menjadi manager, pelatih sudah lebih dulu mengurus SSB Tabuik Pariaman ini. Dia adalah Muslim/Da Mus, seorang pria yang ikhlas berjuang untuk persepakbolaan di Kota Pariaman.
Sementara itu menurut Busranedi selaku manajer, mengatakan keberadaan SSB TP dua tahun berjalan cukup diperhitungkan di tingkat Sumatera. Terbukti dengan sering terlibatnya dibanyak pertandingan, SSB TP banyak raih prestasi mewakili Kota Pariaman.
”SSB TP juga sudah beberapa kali mengadakan pertandingan sepakbola, salah satunya Fest Tabuik Piaman U-12 CUP antar SSB se-Sumbar. Iven yang kami buat ini bertepatan dengan iven pariwisata Pesona Hoyak Tabuik Piaman tiap 10 Muharam. Alhamdulillah pertandingan disambut antusias peserta dan masyarakat sekitar. Waktu itu ada sekitar 16 Kota/Kabupaten yang ikut dalam pertandingan yang digelar di Lapangan Sepakbola Bazoka Kuraitaji Pariaman,” ungkapnya.
”Menurut rencana, tahun 2019 ini kami akan kembali menggelar Fest Tabuik Piaman SSB se-Sumbar yang kedua. Sampai dengan sekarang sudah ada dua tim dari Malaysia yang mendaftar untuk ikut bertanding. Diperkirakan ada sekitar 32 tim akan ikut bertanding,” lanjutnya.
Diharapkan, partisipasi pemerintah dan stakeholder untuk mensukseskan iven ini dan memfasilitasi para atlet Kota Pariaman sebagai tuan rumah perhelatan tahunan SSB Tabuik Pariaman ini.
Sementara itu, Muslim/Damus pelatih SSB Tabuik Pariaman mengatakan sistem latihan yang ia terapkan kepada anak-anak didiknya terutama kedisiplinan, kesehatan anak mulai dari konsumsi makanannya, vitamin dan suplemen juga diperhatikan.
Dari SSB TP inilah dibentuk para pemain usia dini, remaja, usia muda dan yunior sebelum melangkah ke level senior. Banyak pemain sepakbola dari SSB mengawali karirnya di Level Kompetisi Amatir seperti Divisi I, II, III. Hal ini menjadi batu loncatan sebelum mereka mengarungi Kompetisi Profesional di Indonesia, seperti Liga Divisi Utama dan Liga Super Indonesia.
Sejak SSB Tabuik Pariaman ini berdiri sudah banyak pretasi yang diraih. Salahsatunya tahun 2017 meraih kemenangan di Piala Arafah Cup Eksebisi Festival se-Sumbar di Kota Payakumbuh U-11 dan U-13, Piala Bupati Pasaman Timur, kemudian Total Liga Go-Jek dengan menyabet juara I di tiga kelompok umur dan terakhir tahun 2019 ini kami juga meraih peringkat delapan besar di piala Bupati Dharmasraya dan juara tiga di Batusangkar.
“Kita juga sedang mempersiapkan anak-anak untuk berlaga di tingkat nasional pada Piala Menpora mendatang, tentu perlu persiapan yang matang, semoga kita bisa tampilkan yang terbaik untuk Kota Pariaman,” jelas dia.
Ia juga berpendapat bahwa melihat kondisi sepakbola di Kota Pariaman sekarang ini kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah Kota/Kabupaten, kalaupun ada itu dapat dihitung jari saja. Hal ini patut jadi perhatian pemerintah setempat, melihat begitu banyaknya potensi dan bakat anak yang harus kita rangkul dan bina.
Ia berharap kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan atlit muda di Kota Pariaman. Sangat banyak potensi pesepakbola di Kota Pariaman ini. Dukungan dan suport merupakan penambah semangat bagi mereka.
“Mari kita duduk bersama untuk satukan visi dan misi bagaimana bagusnya prestasi sepakbola di Kota Pariaman kedepannya,” tutupnya. (efa)