Pemprov Sumbar telah berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk pelaksanaan operasi pasar dan juga monitoring. Melalui Disperindag. Pemprov Sumbar juga melakukan kolaborasi antar sektor melakukan pengawasan ketersediaan dan tren harga bahan pokok. “Kami bekerja sama dengan TPID, Perum Bulog, OPD Provinsi, TNI, dan Polri. Dengan adanya bazar ini menjadi momen bagi masyarakat Sumbar mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau,” ujar Yozarwardi.
Bulog Menjaga Stabilitas Harga
Kepala Kanwil Bulog Sumbar, R. Darma Wijaya mengatakan, Bulog menerapkan dua konsep dalam pelaksanaan tugas. “Pertama, kami mendukung apapun yang dilakukan pemerintah daerah. Kedua, bersinergi dengan BUMN lainnya. Di 19 kabupaten/kota wilayah kerja kami, kami full support kegiatan seperti operasi pasar, bazar, dan pasar murah dengan tujuan menghadirkan produk berkualitas baik dengan harga terjangkau di tengah masyarakat,” jelasnya. “Melalui sinergi BUMN, khususnya dengan PT Pos Indonesia, kami menyediakan komoditi yang ditugaskan Bappenas kepada Bulog untuk masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri,” tambah Darma.
Produk Minyakita di Sumbar Aman
Kepala Disperindag Provinsi Sumbar Novrial memastikan produk minyak goreng Minyakita yang beredar di Sumbar aman. Hal ini karena produk Minyakita di Sumbar dipasok dari produsen yang berbeda di Jakarta. Sehingga kasus pengurangan isi kemasan Minyakita di Jakarta, tidak terjadi di Sumbar. “Kita sudah cek, tidak ditemukan kemasan Minyakita yang di Sumbar yang sama dengan yang di Jakarta, yang pakai botol plastik itu. Harganya memang ada di kabupaten kota yang di atas Rp17 ribu. Tapi ada masih jual sesuai HET,” terang Novrial.
Novrial menambahkan, kebutuhan minyak goreng di Sumbar mencukupi. Saat ini ada minyak subsidi dan komersil atau premium. Produk Minyakita yang sudah masuk Sumbar mencapai 1.678 ton. Gubernur Sumbar menurutnya, sudah menyurati 11 produsen Minyakita untuk melakukan 3 hal ini, yakni distribusi fokus ke pengecer, produsen tingkatkan droping, satgas pangan tingkatkan pengawasan distribusi.
“Pengawasan dibagi dengan pemerintah kabupaten kota. Kita surati untuk membantu monitoring kelancaran distribusi ketersediaan dan HET-nya. Jika ada penjualan di atas HET tolong diinformasikan agar ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan. Sementara untuk ketersediaan BBM, gas elpiji 3 kilogram di Sumbar masih aman selama Ramadan dan Idul Fitri,” terangnya.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Iqbal Ramadi Payana memastikan ketersediaan 11 komoditi pangan utama di Sumbar aman jelang Lebaran. Sebanyak 11 komoditi utama tersebut, yakni, beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah, daging sapi atau kerbau, daging ayam beras, telur ayam beras, komoditi gula pasir dan minyak goreng. “Selain ketersediaan, juga trend harga pangan pada 10 hingga 16 Maret juga masih stabil,” terangnya. (fan)
