“Jika secara umum kondisi harimaunya baik, walaupun ada beberapa luka di tubuh dan itu biasa, mungkin karena goresan di kandang ataupun saat evakuasi tadi, tapi semuanya bisa ditangani,” jelasnya.
Menurut Yoli, harimau tersebut berjenis kelamin betina dengan usia diperkirakan sekitar tiga hingga empat tahun. Yoli juga mengatakan bahwa harimau betina tersebut belum pernah melahirkan.
“Jika kita lihat tadi dari puting susunya sepertinya harimau tersebut belum pernah melahirkan atau masih muda,” ujarnya.
Namun, kata Yoli, kaki kiri bagian depan dari harimau tersebut mengalami luka bekas terkena jeratan.
“Di bagian telapak kakinya seperti tergores atau terkelubak karena luka dari sisa jerat sama lecet-lecet bagian kaki belakang. Jadi mungkin tadi masih tersisa satu jari nampaknya yang bekas terkena jerat,” terangnya.
Sementraa itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri, mengatakan bahwa harimau yang baru saja diamankan akan diobservasi terlebih dahulu.
“Selanjutnya mungkin akan kita observasi dulu ya sejauh mana ia bisa survive, mungkin butuh pengamatan lebih jauh. Biasanya kalau satwa sudah cacat seperti itu tentu kemampuan berburunya sudah menurun, kemudian ia mencari herwan ternak yang lemah untuk menjadi mangsa, otomatis ia akan mencari di dekat pemukiman,” jelasnya.
“Nanti akan kita pelajari dulu seperti apa kemampuannya selama di sini, jika tidak memungkinkan, maka mungkin akan kita letakan ia di sini,” pungkasnya. (pry)














