SOLOK, METRO – Wali Kota Solok, H Zul Elfian menegaskan, perbedaan dukungan dan pilihan, jangan sampai menyulut perpecahan di tengah masyarakat. Rajut perbedaan menjadi persatuan dan bukan pertikaian.
“Jangan sampai ada masyarakat yang terputus tali silaturahmi karena pemilu ini,” imbau Zul Elfian dalam sosialisasi pemilu serentak.
Ia menambahkan, semakin dekatnya pemilu serentak tahun 2019, membuat suasana politik semakin meningkat. Namun jangan sampai persaingan merebut simpati masyarakat berpotensi menimbulkan gesekan.
Untuk mencegah segala potensi negatif dari pesta demokrasi, sebut Zul Elfian, masyarakat harus lebih dewasa dalam memahami segala perperbedaan dan lebih bijak menyikapi setiap informasi yang beredar, terutama di media sosial.
Ia berharap, jangan sampai masyarakat menjadi korban atas perbuatan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, menjadi korban atas informasi yang belum tentu jelas kebenarannya.
“Menjaga ukhuwah islamiah merupakan hal yang utama bagi setiap muslim, jangan sampai kita terpecah belah oleh pesta demokrasi. Namun jadikan pemilu ini sebagai sarana merajut silahturahmi antar sesama,” sebut Zul Elfian.
Kendati potensi gesekan sangat besar dalam pemilu serentak nanti, namun Zul Elfian sangat yakin, pelaksanaan pemilihan di Kota Solok akan berjalan baik dan lancar. Optimisme Zul Elfian didasarkan pada pelaksanaan pemilu yang telah lalu.
“Pemilu badunsanak yang selama ini diserukan cukup ampuh dalam menekan potensi gesekan di tengah masyarakat. Pada intinya, perbedaan pilihan, dukungan tidak boleh memutus tali silaturahmi yang selama ini sudah terjalin,” ungkapnya.
Zul Elfian juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan pemilihan di Kota Solok dengan menyampaikan hak suara yang dimiliki. Bagaimana pembangunan daerah dan bangsa ke depannya, ditentukan melalui pemilu.
“Pilihlah wakil kita baik di DPRD kota, provinsi, pusat, DPD dan presiden sesuai hati nurani. Satu suara sangat menentukan arah pembangunan ke depannya,” tutup Zul Elfian mengajak masyarakat menolak golput. (vko)