“Thudong adalah tapak tilas dan latihan keras, dengan tujuan untuk mengembangkan pertahanan, kesabaran dan ketabahan mental untuk mengatasi kekotoran keduniawian, untuk mempertahankan tradisi yang dilakukan Sang Buddha. Perjalanan ini dilakukan dengan Jalan Kaki Melintasi Hutan, Desa, Gunung, dan tempat lainnya,” katanya.
Dalam rapat persiapan penyelenggaraan International Thudong 2025, Supriyadi menyampaikan bahwa evaluasi pada acara Thudong 2023, animo masyarakat Indonesia dalam menyambut dan mengiringi perjalanan Thudong ini sangat antusias, yang mana turut menemani perjalanan ini bukan hanya umat Buddha tapi melibatkan masyarakat lain.
“Agar para Bhikkhu dari luar negeri ini agar dalam proses perjalanannya nanti selama di Indonesia tidak mengalami kendala, maka pada hari ini kita akan mendapat informasi dari panitia agar kita bisa memitigasi atas berbagai hal yang ditemui di perjalanan, baik perizinan, pengamanan, maupun koordinasi di lapangan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Kerukunan Umat Beragama, Pengawasan, dan Kerjasama Luar Negeri Gugun Gumilar menyampaikan beberapa concern Kementerian Agama terkait persiapan acara International Thudong 2025. (jpg)













