JAKARTA, METRO – Industri otomotif menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah berkomitmen terus memberikan dukungan, khususnya dalam mendorong daya saing.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, produk otomotif nasional telah diakui kompetitif dikancah internasional. Daya saing ini tidak terlepas dari pengoptimalan komponen lokal yang semakin meningkat.
”Pemerintah bertekad terus menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dapat mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan usaha di sektor industri otomotif,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (31/3).
”TKDN ini yang menjadi kunci keberhasilan dari sektor industri otomotif nasional, yang diharapkan mampu menjadi hub bagi pasar Asean bahkan di tingkat Asia,” sambungnya.
Keunggulan itupun tercermin dari capaian ekspor sebesar 346 ribu unit atau setara USD 4,78 miliar pada tahun 2018. “Tahun kemarin, ekspor mobil CBU sudah menyentuh di angka 264 ribu unit, dan yang bentuk CKD sekitar 82 ribu unit, sehingga total menembus 346 ribu unit. Tahun ini ditargetkan bisa menembus 400-450 ribu unit,” ungkap Airlangga.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, volume ekspor mobil CBU Indonesia mencapai 264.553 unit pada 2018 atau naik 14,4 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 231.169 unit. Kenaikan juga dialami ekspor komponen yang tercatat di angka 86,6 juta pcs pada 2018 atau tumbuh 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 81,2 juta pcs.
Kinerja positif lainnya ditunjukkan melalui capaian produksi kendaraan roda empat atau lebih pada tahun 2018 yang memembus hingga 1,34 juta unit atau setara USD 13,76 miliar.
“Kalau pasar domestik, kita lebih unggul dari Thailand. Kami menargetkan, produksinya nanti bisa mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2020,” imbuhnya. (jpg)