Pengecekan kehadiran siswa dilakukan setelah shalat tarawih. Nantinya guru melakukan ‘zoom meeting’ dengan seluruh siswa didiknya masing-masing. Memastikan keberadaan siswa apakah masih keluyuran atau sudah berada di rumah.
“Akan dilakukan verifikasi muka (vermuk) secara luring nantinya,” tegas Yopi.
Bagi siswa yang tidak hadir saat pengecekan kehadiran lewat zoom meeting akan mendapat sanksi. Mereka yang bolos akan mempengaruhi nilai Pesantren Ramadan.
“Absen secara luring berlaku bagi siswa kelas 5, 6, 7, 8, 9,” tegas Yopi.
Di sisi lain, Yopi juuga mengingatkan orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anak mereka, terutama setelah shalat tarawih dan sahur. “Harapan kami tidak ada lagi tawuran. Orang tua harus ikut mengawasi dan mendidik, terutama setelah anak pulang dari shalat tarawih atau sahur,” tambah Yopi.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa tawuran, baik di bulan Ramadhan maupun tidak, dianggap sebagai tindakan yang tidak dibenarkan. (brm)




















