Nabi Muhammad SAW pun menghampirinya lalu memberikannya pakaian seharga 2 dirham yang baru saja dibelinya. Rasulullah SAW pun pulang dengan tangan hampa, tanpa memiliki uang ataupun pakaian yang diinginkannya.
Kisah teladan Nabi Muhammad SAW tentang 8 dirham belum selesai sampai di situ. Di perjalanan pulang, beliau kembali bertemu dengan budak wanita yang menangis karena kehilangan uang tadi.
Hamba sayaha tersebut tidak berani pulang ke rumah majikannya karena sudah terlambat.
Nabi Muhammad SAW pun bersedia mengantarkan wanita tadi dan berkata akan membantunya berbicara dengan majikannya. Sesampainya di rumah majikan budak Wanita tersebut, Nabi Muhammad mengetuk pintu sembari mengucapkan salam.
Salamnya yang pertama dan kedua tidak mendapatkan jawaban. Setelah mengetuk dan memberi salam tiga kali, barulah majikan wanita tersebut membukakan pintu. Majikan wanita tersebut sangat Bahagia melihat Rasulullah SAW datang bertamu ke rumahnya.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa budak wanita tersebut terlambat pulang karena suatu hal dan yang lainnya.
Beliau juga berkata bahwa apabila majikannya ingin menghukum bukan wanita tadi, maka Nabi Muhammad SAW bersedia menggantikannya untuk menerima hukuman.
Majikan budak wanita tersebut merasa tersentuh dengan kebaikan dan budi pekerti Rasulullah SAW.
Tanpa berpikir panjang, majikan budak wanita tadi bahkan membebaskannya tanpa syarat apapun. Mendengar hal tersebut, sang budak wanita merasa sangat bahagia dan bersyukur.
Nabi Muhammad SAW pun pulang dengan rasa senang, beliau bahkan tidak menyangka berkah dari uang 8 dirham yang dimilikinya bisa untuk mengatasi rasa takut seseorang, memberi makan orang kelaparan, memberikan pakaian untuk yang membutuhkan dan membebaskan seorang budak. (***)
















